BOLTARA — Pekerjaan proyek irigasi yang dibiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) melalui Balai Wilayah Sungai Sulawesi Utara (BWSS) sempat terhenti setelah kontraktor pelaksana melaporkandugaan intimidasi ke kepolisian. Pelaporan tersebut resmi diterima Polres Bolaang Mongondow Utara pada Senin, (15/12/2025).
Pelapor adalah Amir Y. Alamri, kontraktor proyek irigasi yang berlokasi di Desa Ollot, Kecamatan Bolangitang. Ia mendatangi Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Bolaang Mongondow Utara untuk melaporkan dugaan penghambatan pekerjaan di lokasi proyek.
Dalam kronologi yang diterima media ini, Amir menjelaskan peristiwa itu terjadi pada Minggu, (14/12/2025) sekitar pukul 15.15 Wita. Saat itu, pihak kontraktor tengah melaksanakan pembongkaran fondasi batu lama sebagai bagian dari tahapan pembangunan irigasi.
Di tengah pekerjaan berlangsung, datang seorang pria yang mengaku bernama Sahrul Pahata. Pria tersebut diduga melakukan intimidasi dengan menuding pekerjaan proyek berjalan asal-asalan dan tidak sesuai spesifikasi. Oknum itu juga mengaku sebagai ketua sebuah lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan berupaya membongkar struktur pasangan batu yang sedang dikerjakan.
Menurut Amir, sehari sebelumnya orang yang sama sempat mendatangi lokasi proyek dan mengaku berasal dari BWSS. Saat itu, Amir tidak berada di lokasi dan hanya ada para pekerja.
“Dia bilang dari BWSS mau periksa pekerjaan. Tukang bilang silakan. Dia mengukur seperti auditor, lalu menelepon saya dan mengatakan keuntungan yang saya dapatkan sudah 50 kubik, itu baru dari pasangan lantai,” ujar Amir.
Ia mengaku kebingungan dengan klaim tersebut. “Awalnya mengaku dari BWSS, setelah itu mengaku LSM, lalu datang lagi dengan intimidasi,” kata Amir.
Situasi kembali memanas ketika pria tersebut mendatangi lokasi dan memerintahkan pembongkaran pasangan batu.
“Dia suruh tukang bongkar, tapi tukang menolak karena dia tidak menunjukkan identitas. Dia bentak-bentak dan bilang ini kampungnya,” ujar Amir.
Amir juga menuturkan adanya ucapan bernada rasis yang dilontarkan oknum tersebut.
“Dia bilang tidak ada orang Arab di sini, lalu mempertanyakan saya orang Arab dari mana,” katanya. Ucapan itu disertai makian dan nyaris memicu perkelahian di lokasi proyek.
Lebih lanjut, Amir menyatakan telah melaporkan peristiwa tersebut ke kepolisian dan meminta aparat penegak hukum memproses persoalan ini sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. (Ken)

Posting Komentar untuk "Diduga Intimidasi Proyek Irigasi APBN di Boltara, Oknum Mengaku LSM Dilaporkan ke Polisi"